Fungsi dari Clarifier Tank ialah mengendapkan kotoran-kotoran (NOS). Proses pengendapan ini dapat berlangsung sempurna apabila suhu dapat dipertahankan pada suhu 80°C. Pada suhu ini kekentalan minyak lebih rendah sehingga fraksi-fraksi yang BJ > 1 akan berada dibagian bawah tanki dan mengendap
Faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya minyak bertahan dalam Clarifer Tank:
Volume Tanki; yaitu ukuran luas permukaan dan tingginya tanki. Semakin luas permukaan tangki semakin bebas partikel-partikel NOS mengendap.
Pada beberapa pabrik dijumpai Clarifier Tank yang bentuk silinder dengan jumlah yang lebih banyak, sehingga sistim ini dapat disebut dengan semi continuous.
Debit Cairan masuk; berkaitan dengan volume tanki.
Pembuangan lumpur (low drawn); lumpur yang berada di bawah tanki yaitu yang berada pada cone dapat mengganggu proses pengendapan, yaitu bila Cone ditutupi oleh lumpur maka dasar tanki yang berlumpur membentuk bidang datar, yang berarti akan mengurangi volume tanki dan mengurangi waktu tunggu dalam Clarifier Tank. Untuk mencapai hasil yang lebih baik maka pembuangan lumpur perlu dilakukan secara teratur secara periodik. Pembuangan Lumpur yang terlalu cepat dapat mempertinggi Oil Losses.
Pembuangan cairan berlumpur; cairan ini berada dibagian tengah yang dialirkan ke dalam sludge tank dan kemudian dipompakan ke sludge separator atau decanter. Kontinuitas pemompaan dapat membantu pemisahan minyak dalam settling tank. Sedangkan pada lantai cylindrical clarifier tank, cairan lumpur dialirkan secara “over flow”.